Ciri khas dari angkutan umum bis kota atau metro mini pada umumnya adalah penumpang yang banyak sekali hingga berdesak-desakan.
Ada sebuah bis kota yang keadaan penumpangnya seperti itu dan kondisinya didalam ada seorang penumpang dengan posisi berdiri di tengah sambil tangannya berpegangan di atap bis. Orang itu bernama Jarno dan di sampingnya ada penumpang yang memiliki postur tubuh tegap, potongan rambut model pendek, berpakaian rapi memakai sepatu.
Jarno sering melirik-lirik orang yang ada di sampingnya itu dan raut wajahnya cengar-cengir seperti menahan rasa sakit.
Lama kelamaan Jarno tidak tahan menahan rasa sakit dan memberanikan diri untuk ngomong dengan orang itu.
Jarno : "Bang...apakah anda ini anaknya jenderal ?"
Orang tegap : "Bukan"
Orang tegap : "Bukan"
Jarno kembali termenung sekitar 5 menit, kemudian ngobrol lagi dengan orang di sampingnya.
Jarno : "Apakah abang ini seorang PM (Polisi Militer) ?" (dengan raut wajah sedikit ketakutan juga)
Orang tegap:"Bukan"
Jarno : "tentara ?"
Orang tegap: "Bukan..."
Jarno : "Apakah abang ini seorang PM (Polisi Militer) ?" (dengan raut wajah sedikit ketakutan juga)
Orang tegap:"Bukan"
Jarno : "tentara ?"
Orang tegap: "Bukan..."
Mulai risih ditanya terus-terusan, kemudian orang itu tanya balik ke Jarno
Orang tegap : "Dari tadi tanya terus...memangnya nggak bisa diem ?"
Jarno :"Ma.. maaf... tadi anda bukan anaknya jenderal, bukan PM, tentara, polisi...terus anda ini dinas di mana ?"
Orang tegap :"Di pabrik rokok"
Jarno :"Haah... di pabrik rokok ? ngomong dong dari tadi. KAKIMU itu nginjak kakiku, TAHUUU!!!!" (dengan emosi yang meledak-ledak)
Orang tegap : "Dari tadi tanya terus...memangnya nggak bisa diem ?"
Jarno :"Ma.. maaf... tadi anda bukan anaknya jenderal, bukan PM, tentara, polisi...terus anda ini dinas di mana ?"
Orang tegap :"Di pabrik rokok"
Jarno :"Haah... di pabrik rokok ? ngomong dong dari tadi. KAKIMU itu nginjak kakiku, TAHUUU!!!!" (dengan emosi yang meledak-ledak)
0 komentar:
Posting Komentar